Sejak bayi sebenarnya
seorang anak sudah dapat diajarkan berenang, sebab saat di dalam
kandungan, seorang bayi telah terbiasa berada di dalam cairan selama 9
bulan. Dalam cairan ketuban, seorang bayi akan merasa nyaman dan hangat.
Karena itu sejak lahir, si kecil telah memiliki kemampuan instingtif
untuk bergerak di bawah air dan tidak takut saat berada di dalam air.
Pada usia sekitar empat
bulan, seorang bayi telah punya ‘reflek menyelam’ yang mencegahnya
menelan air saat berada di dalam air. Itu sebabnya, di usia ini si kecil
akan sangat mudah untuk dilatih berenang.
Tapi setelah otaknya
berfungsi dengan baik, reflek ini akan berangsur menghilang, sehingga
mau tak mau ia harus kembali belajar menahan napas di dalam air.
Untuk memulai belajar
berenang, sebaiknya orangtua memperkenalkan si kecil lebih dulu dengan
bermain di bak kamar mandi atau di kolam plastik. Pastikan air yang
digunakan cukup hangat, yaitu minimal 33 derajat celcius, sehingga ia
tidak kedinginan.
Kolam renang kecil ini,
akan membantunya memperkenalkan sensasi berada di dalam air. Merasakan
bagaimana tubuhnya berada di air, sebelum ia diperkenalkan dengan kolam
renang sungguhan.
Memperkenalkan olah raga renang, harus dilakukan secara bertahap, yaitu:
- Mulailah dengan mengajak si kecil bermain-main di pinggir kolam terlebih dulu, misalnya dengan memukul-mukul air. Bila ia terlihat takut terkena cipratan air, jangan dipaksakan.
- Buatlah suasana yang menyenangkan saat bermain di dalam air, sehingga keberaniannya terbentuk. Sesekali biarkan air kolam terpercik ke wajahnya.
- Bila si kecil sudah terlihat lebih berani, gendong ia dan masukkan ke dalam kolam. Biarkan sementara waktu hingga ia merasa aman dan tetap berada di dekat Anda.
- Pukul-pukullah permukaan kolam untuk mengajaknya bermain, atau ajak ia bernyanyi bersama sehingga ia lebih santai dan merasa senang. Ikuti dengan berbagai gerakan di air, sambil bernyanyi atau bermain di dalam kolam.
- Apabila kepercayaan dirinya telah tumbuh, ajak ia bermain pura-pura menjadi pesawat. Caranya dengan menengkurapkan si kecil dengan menyangga badannya di telapak tangan kiri Anda, sementara perut dan kakinya disangga dengan telapak kanan Anda. Tekukkan kedua siku lengan, sehingga tubuhnya dekat dengan tubuh Anda dan ia merasa aman. Setelah itu katakan, “Asyik, pesawatnya bisa terbang….”
- Secara perlahan-lahan, rentangkan kedua lengan Anda. Seolah-olah ia melayang sendiri di atas air. Dalam posisi ini, ia akan merasakan tekanan dari air. Mintalah ia membentangkan kedua tangannya, katakan, “Wah, pesawatnya terbang jauh.”
- Sebagai variasi, telentangkan si kecil di atas air. Sangga bokong dan punggung dengan telapak tangan kiri, sementara sangga leher telapak tangan kanan. Biarkan ia tidur-tiduran selama beberapa waktu. Secara perlahan-lahan, lepaskan telapak tangan Anda yang menyangga bokong dan punggungnya. Dalam posisi ini, si kecil akan merasakan nikmatnya melayang di atas air.
- Jika ia sudah mulai pintar melayang di air, barulah Anda pegang kedua tangannya sambil Anda berjalan mundur. Jika ini sudah bisa dilakukannya dengan piawai, lepaskan si kecil dan biarkan dia berenang sendiri.
- Gerakan yang dilakukan saat berenang, memberi banyak manfaat bagi anak-anak. Ia akan merasakan kebebasan dalam bergerak, jantung dan paru-parunya lebih kuat serta postur tubuh pun terbentuk akibat sirkulasi darah dan organ tubuh yang bekerja lancar.
- Selain itu, seorang anak yang senang berenang, akan memiliki otot-otot tubuh yang lentur dan kuat. Daya tahan tubuhnya pun lebih tinggi, dibanding anak-anak yang tak suka berenang, apalagi yang tak suka olah raga.
Berenang juga dapat menjadi sarana yang
tepat dalam membentuk kepribadian, karena anak yang belajar berenang
akan tumbuh menjadi anak yang lebih percaya diri, bahagia, mandiri dan
mudah menyesuaikan diri.
Keuntungan lainnya, gerakan anggota
badan si kecil saat berenang pun, diduga dapat merangsang pertumbuhan
syaraf-syaraf tepi. Sehingga syaraf otaknya menjadi lebih aktif dan
diharapkan mampu meningkatkan kepintarannya.
0 komentar:
Posting Komentar