Setiap wanita yang baru saja menjadi ibu
tentu mengetahui bahwa Air Susu Ibu (ASI) adalah pilihan terbaik bagi
anaknya. ASI sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan anak karena
kandungan gizi didalamnya sangat sempurna dan tidak tertandingi oleh
jenis susu lain.
Selain dapat mempererat jalinan kasih antara ibu dengan bayi, ASI juga mengandung zat kekebalan yang dapat mencegah anak terserang dari berbagai penyakit. Manfaat ASI lainnya bagi ibu adalah mempercepat proses pemulihan kesehatan setelah melahirkan, mengurangi resiko terkena kanker payudara dan dapat menunda kehamilan.
Sayangnya tidak semua ibu bisa memberikan ASI ekslusif (6 bulan) dan memproduksi ASI yang cukup untuk sang buah hati karena berbagai keadaan dan kondisi yang ada. Hal ini mau tidak mau mengharuskan mereka memberikan Pengganti Air Susu Ibu (PASI) kepada bayi mereka. Dalam hal ini, PASI berfungsi sebagai makanan tunggal yang dibutuhkan dalam memenuhi gizi bagi perkembangan dan pertumbuhan bayi sampai berusia 6 bulan.
Pada sebagian ibu yang lain, pemberian susu formula bisa juga berfungsi hanya sebagai tambahan ataupun pendamping ASI saja. Namun, bila Anda ingin memberikan susu formula ke bayi Anda, pastinya Anda harus selalu teliti dan cermat dalam memilih.
Memilih susu formula yang terbaik untuk anak Anda bukanlah hal yang mudah karena saat ini ada berbagai macam jenis merek susu formula yang tersedia di pasaran. Banyaknya pilihan tentu membuat Anda kebingungan karena tidak tahu harus memilih yang mana. Misalnya saja Dokter Spesialis Anak (DSA) Anda merekomendasikan susu merk A, sementara sahabat menyarankan susu merek B.
Ketika di supermarket Anda mendapatkan banyak informasi berbeda dari beberapa Sales Promotion Girl (SPG) yang saling bersaing mempromosikan produk susu yang mereka tawarkan. Kesulitan memilih susu formula makin bertambah ketika Anda dijejali oleh maraknya iklan di media elektronik dan cetak, iming-iming hadiah, potongan harga, brosur menarik dan cerita dari tetangga atau pengalaman ibu-ibu lainnya.
Bagaimanakah cara memilih susu formula yang terbaik bagi anak Anda, apakah yang harganya paling mahal atau yang paling terkenal dan laris di pasaran? Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam memilih susu formula yang terbaik bagi anak Anda:
- Kualitas dan keamanan produk susu formula sangat perlu diperhatikan
Produk susu formula tersebut harus aman dikonsumsi karena diolah dengan mengikuti cara produksi pangan yang baik atau Good Manufacturing Practices (GMP) dan dibawah pengawasan ketat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh badan-badan otoritas internasional seperti EU (European Union), U.S FDA (the United States Food and Drug Administration), dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Termasuk dalam hal ini adalah merk susu formula tersebut terdaftar dan tidak mengandung bakteri Enterobacter sakazakii (merk susu ada dalam daftar susu formula yang aman untuk dikonsumsi) berdasarkan hasil uji secara rutin yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
- Pilih susu yang sesuai dengan kondisi anak
Pilih susu formula yang pas dan sesuai dengan kondisi tubuh anak Anda dan tidak menyebabkan reaksi atau gangguan pada fungsi organ tubuhnya. Langkah utama yang dilakukan adalah melihat apakah anak Anda memiliki riwayat alergi dalam keluarga atau intoleransi terhadap susu sapi. Resiko ini terjadi jika salah satu atau kedua orang tua pernah mengalami alergi dan ketidakcocokan dalam mengkonsumsi susu sapi. Hal lain yang perlu Anda perhatikan adalah apakah anak Anda memiliki gejala gangguan pada saluran pencernaan, gangguan pada organ tubuh lain atau mengalami gangguan perilaku. Bila perlu Anda bisa berkonsultasi dengan DSA Anda untuk mendapatkan rekomendasi produk susu yang sesuai dengan kondisi anak Anda.
DSA Anda mungkin memiliki produk susu promosi gratis yang bisa Anda coba berikan kepada anak Anda. Dengan begitu Anda tidak perlu membeli dalam jumlah besar berbagai merk susu formula hanya untuk sekedar menguji mereka.
Pada umumnya menurut bahan dasar susu formula terbagi dalam:
- Susu formula berbahan dasar susu sapi
Apabila anak Anda ketika dicoba pada salah satu merk susu formula yang umumnya terbuat dari susu sapi yang ditambah dengan bermacam zat gizi tidak mengalami alergi, maka bisa dikatakan bahwa anak Anda tidak memiliki alergi dan bisa melanjutkan mengkonsumsi susu formula tersebut.
Walaupun susu formula pada umumnya berbahan dasar susu sapi, susu formula sangat berbeda dengan susu sapi murni. Susu formula anak mengandung banyak tambahan zat gizi yang sudah diukur dan disesuaikan dengan nutrisi yang dibutuhkan oleh setiap kelompok usia anak.
Sebaiknya orang tua tidak sembarangan mengganti merk susu formula tanpa berkonsultasi dengan DSA terlebih dahulu. Cukup banyak orang tua yang segera mengganti merk susu formula begitu mengetahui anaknya kembung dan diare, padahal mungkin masalahnya bukan karena anak memiliki alergi pada lemak susu sapi tapi melainkan anak sedang terkena infeksi. Infeksi bisa didapat bayi dari botol susu, tutup botol dan dot yang tidak disterilisasi, juga akibat dari meminum susu formula yang basi.
- Susu formula berbahan dasar kacang kedelai
Sementara apabila anak Anda memberikan reaksi pada susu formula yang biasa dijual di pasaran, maka ada kemungkinan anak Anda mempunyai alergi terhadap lemak yang ada dalam susu sapi. Sebagai alternatif, dokter biasanya akan menyarankan pemberian susu formula khusus yang mengandung bahan dasar kacang kedelai.
- Susu formula rendah/bebas laktosa
Jika anak Anda memiliki masalah menerima kedua jenis susu di atas, maka kemungkinan anak Anda tidak mampu mencerna laktosa (zat gula yang terdapat dalam susu) akibat kadar gula dalam darahnya tidak memiliki enzim untuk mengolah laktosa.
Akibatnya, laktosa yang tidak dapat dicerna akan tetap berada di dalam usus anak dan tidak terserap oleh tubuh anak, sehingga menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan. Pada umumnya dokter akan menyarankan anak yang menderita diare yang berkepanjangan untuk mengkonsumsi susu rendah atau bebas laktosa.
Perhatikan label kemasan dan hindari susu dan produk olahan yang tertulis mengandung laktosa. Misalnya susu kedelai yang tidak mengandung laktosa, tapi sirup jagung dan sukrosa yang mudah dicerna dan aman diberikan ke bayi.
- Pilih susu formula sesuai dengan tingkat usia anak Anda
Susu formula pada umumnya dibagi menjadi 3 tingkat usia. Penggolongan
ini didasarkan pada kondisi pencernaan anak dan kebutuhan zat gizi.
- Susu formula awal 0-6 bulan
Sistem pencernaan bayi usia 0-6 bulan tentu belum sesempurna bayi yang berusia diatas 6 bulan. Oleh karena itu, susu formula awal memiliki susunan gizi yang lengkap untuk bayi baru lahir sampai usia 6 bulan.
- Susu formula lanjutan 6-12 bulan
Bayi yang berusia di atas 6 bulan kebanyakan sistem percernaannya lebih baik dan siap mulai diberikan makanan tambahan. Selain itu, energi yang dibutuhkan juga lebih banyak karena bertambahnya usia anak semakin aktif jadi kalori yang dibutuhkan juga lebih banyak lagi. Oleh karenanya, susu formula lanjutan memiliki kadar karbohidrat, mineral, lemak dan energi yang lebih tinggi untuk mengimbangi kebutuhan tumbuh kembang anak.
- Susu formula pertumbuhan bagi anak usia diatas 1 tahun
Sementara pada anak berusia di atas 1 tahun bisa diberikan susu formula pertumbuhan karena organ pencernaannya sudah semakin baik. Komposisi zat gizinya lebih lengkap seperti mengandung Lactobacillus Protectus dan prebio-1 yang dapat menjaga daya tahan tubuh dan kesehatan saluran pencernaan, AA dan DHA yang penting untuk perkembangan otak buah hati Anda, juga kandungan kalsiumnya lebih tinggi untuk mendukung perkembangan tulang dan giginya agar tumbuh sempurna. Karena alasan itulah komposisi nutrisi susu formula setiap kelompok usia anak berbeda.
- Terkenal dan larisnya suatu merk produk susu di pasaran
tidak bisa dijadikan tolak ukur bagi Anda dalam memilih susu formula
yang terbaik bagi anak Anda
Reaksi penerimaan susu setiap anak berbeda. Anak lain bisa menerima
susu merk A, tapi pada anak lainnya bisa saja susu tersebut menyebabkan
anak diare, muntah, banyak gas (kembung), dan kesulitan buang air besar.
Terkenalnya suatu merk susu formula lebih dikarenakan berhasilnya
taktik pemasaran dan penyediaan produk tersebut.
- Susu yang paling mahal belum tentu jaminan bahwa susu tersebut adalah yang terbaik bagi anak Anda
Pada umumnya susu formula yang dijual di pasaran kurang lebih mempunyai kandungan gizi yang sama. Hal ini karena produk-produk susu yang beredar secara resmi harus mengikuti standard Recommended Dietary Allowance (RDA) dalam jumlah kalori, vitamin dan mineral yang lengkap dan seimbang serta sesuai dengan kebutuhan bayi agar tumbuh kembang secara optimal. Kandungan zat gizi yang terkandung pada susu formula dibuat semirip mungkin dengan karakteristik ASI, meskipun begitu tidak ada susu formula yang mampu menyamai ASI. Usahakan memilih susu formula yang kandungan gizinya seimbang dan sebaiknya tidak mengutamakan salah satu, misalnya lemak atau protein saja, karena dapat mengganggu keseimbangan zat gizi lainnya.
- Menjaga kebersihan dan keselamatan dalam penyimpanan,
penyiapan dan penyajian susu formula untuk mencegah kontaminasi dari
bakteri
Ada tiga bentuk pemberian susu formula, yakni:
- Susu bubuk
Pilihan paling murah dan penggunaannya harus dicampur dengan air. Bila Anda memilih susu bubuk, perhatikan cara pembuatannya dengan benar. Pastikan air yang digunakan adalah air yang telah dimasak sampai mendidih dan dibiarkan selama kurang lebih 15 menit sampai suhunya menjadi hangat (kurang lebih 70 derajat celcius) agar kelarutannya sempurna dan kandungan gizi di dalam susu formula tersebut tidak rusak dan dapat berfungsi secara optimal.
Baca dan ikuti dengan hati-hati petunjuk penyimpanan, penyiapan dan penyajian yang tercantum pada label kemasan. Hindari menyeduh susu dengan air panas agar probiotik (apabila susu formula si kecil mengandung probiotik) yang ada didalamnya tidak mati.
Sebaiknya sesuai dengan takaran yang dianjurkan pada label dan Anda tidak mencoba mengurangi atau menambah takaran yang ditentukan. Bila terlalu encer akan mengakibatkan anak Anda tidak mendapatkan asupan nutrisi yang dibutuhkannya. Sementara bila terlalu kental maka akan menyebabkan susu tidak bisa mengalir dengan lancar lewat lubang dot susu anak Anda dan bisa menimbulkan masalah konstipasi (sembeli) atau susah buang air besar pada anak. Dikhawatirkan pula, pemberian susu yang terlalu kental dan melebihi takaran yang seharusnya dapat memperberat kerja ginjal anak Anda untuk mencernanya.
Sisa susu yang tidak terminum anak harus dibuang setelah 1 jam apabila anak telah meminum dari botolnya dan tidak habis karena dikhawatirkan terjadi pertumbuhan bakteri. Susu juga harus dibuang jika Anda telah membuat susu dan bayi Anda belum meminumnya sama sekali dalam suhu ruangan setelah 2 jam. Dan 24 jam apabila Anda sudah membuatnya dan menyimpan larutan susu tersebut di kulkas.
Untuk menghangatkan susu yang dingin karena disimpan di kulkas, Anda bisa menaruh botol susu dalam gelas berisi air hangat. Kocoklah susu tersebut dengan baik dan selalu teteskan sedikit di pergelangan tangan Anda untuk mengetes suhu susu formula sebelum memberikannya ke bayi anda. Jangan pernah memanaskan susu di microwave karena dapat merusak kandungan gizi pada susu dan menyebabkan luka bakar yang serius pada mulut anak Anda.
- Susu formula konsentrat atau susu cair yang dikurangi airnya sampai kental
Memerlukan sedikit air, lebih mahal daripada susu bubuk dan harus habis dalam waktu kurang dari 2 jam suhu ruangan atau 24 jam bila disimpan di kulkas.
- Susu formula kemasan siap minum
Harganya paling mahal karena Anda tidak membutuhkan campuran apapun. Anda bisa memasukkan susu formula siap saji tersebut ke botol susu anak Anda. Bentuk pemberian susu ini sangat praktis dan bisa dilakukan jika Anda dalam perjalanan atau tidak yakin dengan kualitas air yang Anda gunakan. Sekali kemasan dibuka, susu harus diminum dalam waktu kurang dari 4 jam atau 24 jam bila disimpan di kulkas.
0 komentar:
Posting Komentar