Bila Anda berusia di atas 45 tahun, atau lebih muda namun berisiko
tinggi terkena diabetes –misalnya, karena salah satu atau kedua orang
tua Anda memiliki diabetes atau berat badan Anda di atas normal–
waspadalah! Diabetes selalu mengintai Anda. Semakin hari, semakin banyak
orang Indonesia yang menderita diabetes tipe-2 (diabetes yang dimulai
pada saat dewasa). Menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
jumlah penderita diabetes
tipe-2 di Indonesia meningkat tiga kali lipat dalam 10 tahun dan
pada 2010 lalu mencapai 21,3 juta orang. Bandingkan dengan tahun 2000,
yang jumlah penderitanya baru mencapai 8,4 juta orang.
Diabetes
tipe-2 dikaitkan dengan kondisi yang dikenal sebagai resistensi insulin.
Meskipun ada unsur gangguan sekresi insulin dari sel-sel beta pankreas,
cacat utamanya adalah ketidakmampuan tubuh untuk merespon insulin
dengan baik. Pankreas telah bekerja keras untuk memproduksi insulin
lebih banyak, tetapi jaringan tubuh (misalnya, otot dan sel-sel lemak)
tidak merespon dan tidak peka terhadap insulin. Pada titik ini, diabetes
terjadi di mana kadar gula darah melambung di atas normal. Kadar gula
darah yang terus-menerus tinggi pada akhirnya akan menimbulkan banyak
komplikasi kesehatan yang serius.
photo ©
2009 Mike Baird | more info (via: Wylio)
Untungnya,
Anda bisa mencegah diabetes tipe-2 melalui perubahan gaya hidup.
Melakukan beberapa perubahan sederhana dalam gaya hidup Anda sekarang
dapat membantu Anda mencegah dan mengendalikan diabetes. Pertimbangkan
10 tips pencegahan diabetes berikut:
1. Lakukan lebih banyak
aktivitas fisik
Ada banyak manfaat
berolahraga secara teratur. Latihan
olahraga dapat membantu meningkatkan sensitivitas tubuh Anda
terhadap insulin, yang membantu menjaga kadar gula darah dalam kisaran
normal. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada pria yang diikuti
selama 10 tahun, untuk setiap 500 kkal yang dibakar per minggu melalui
latihan, ada penurunan 6% risiko relatif untuk pengembangan diabetes.
Penelitian itu juga mencatat manfaat yang lebih besar pada pria yang
lebih gemuk.
Dengan meningkatkan olahraga, tubuh menggunakan
insulin lebih efisien sampai 70 jam setelah latihan. Jadi, berolahraga
3-4 kali seminggu akan bermanfaat pada kebanyakan orang. Penelitian
menunjukkan bahwa baik latihan aerobik dan latihan ketahanan dapat
membantu mengendalikan diabetes, tapi manfaat terbesar berasal dari
program fitness yang meliputi keduanya. Perlu dicatat bahwa banyak
manfaat olahraga yang independen terhadap penurunan berat badan. Namun,
bila dikombinasikan dengan penurunan berat badan, keuntungannya
meningkat secara substansial.
2. Dapatkan banyak serat dalam
makanan
Makanan berserat tidak hanya mengurangi risiko diabetes
dengan meningkatkan kontrol gula darah tetapi juga menurunkan resiko
penyakit jantung dan menjaga berat badan ideal dengan membantu Anda
merasa kenyang. Makanan tinggi serat antara lain buah-buahan, sayuran,
biji-bijian, kacang-kacangan dan umbi-umbian. Salah satu makanan tinggi
serat yang terbukti dapat mengendalikan diabetes adalah
dedak
padi atau bekatul.
3. Makanlah kacang-kacangan dan
biji-bijian
Meskipun tidak jelas mengapa, biji-bijian dapat
mengurangi risiko diabetes dan membantu menjaga kadar gula darah. Dalam
sebuah studi pada lebih dari 83.000 perempuan, konsumsi kacang-kacangan
(dan selai kacang) tampaknya menunjukkan beberapa efek perlindungan
terhadap pengembangan diabetes. Wanita yang mengonsumsi lebih dari lima
porsi satu
ounce kacang per minggu menurunkan resiko terkena
diabetes dibandingkan wanita yang tidak mengonsumsi kacang sama sekali.
4.
Turunkan berat badan
Sekitar 80% penderita diabetes kegemukan
dan kelebihan berat badan. Jika Anda kelebihan berat badan,
pencegahan diabetes dapat bergantung pada penurunan berat badan. Setiap
kg Anda kehilangan berat badan dapat meningkatkan kesehatan Anda. Dalam
sebuah penelitian, orang dewasa yang kegemukan mengurangi risiko
diabetes mereka sebesar 16 persen untuk setiap kilogram berat badan yang
hilang. Juga, mereka yang kehilangan sejumlah berat setidaknya 5 sampai
10 persen berat badan awal dan berolahraga secara teratur mengurangi
risiko diabetes hampir 60 persen dalam tiga tahun.
5. Perbanyak
minum produk susu rendah lemak
Data mengenai produk susu rendah
lemak tampaknya berbeda-beda, tergantung apakah Anda gemuk atau tidak.
Pada penderita obesitas, semakin banyak susu rendah lemak yang
dikonsumsi, semakin rendah risiko sindrom metabolik. Secara khusus,
mereka yang mengonsumsi lebih dari 35 porsi produk susu tersebut
seminggu memiliki risiko jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang
mengonsumsi kurang dari 10 porsi seminggu. Menariknya, hubungan ini
tidak begitu kuat pada orang yang ramping.
6. Kurangi lemak
hewani
Dalam sebuah penelitian terhadap lebih dari 42.000 orang,
diet tinggi daging merah, daging olahan, produk susu tinggi lemak, dan
permen, dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes hampir dua kali
dari mereka yang makan diet sehat. Hal ini independen terhadap berat
badan dan faktor-faktor lain.
7. Kurangi konsumsi gula
Konsumsi
gula saja tidak terkait dengan pengembangan diabetes tipe 2. Namun,
setelah disesuaikan dengan berat badan dan variabel lainnya, tampaknya
ada hubungan antara minum minuman sarat gula dan pengembangan diabetes
tipe 2. Wanita yang selalu minum satu atau lebih minuman bergula sehari
memiliki hampir dua kali lipat risiko terkena diabetes daripada wanita
yang hanya kadang-kadang atau tidak minum minuman bergula.
8.
Berhenti merokok
Merokok
tidak hanya berkontribusi pada penyakit jantung dan menyebabkan
kanker paru-paru tetapi juga terkait dengan pengembangan diabetes.
Merokok lebih dari 20 batang sehari dapat meningkatkan risiko diabetes
lebih dari tiga kali lipat dibandingkan orang yang tidak merokok.
Penyebab pasti untuk hal ini belum diketahui dengan baik. Kemungkinan
merokok secara langsung menurunkan kemampuan tubuh untuk memanfaatkan
insulin. Selain itu, ada hubungan antara merokok dan distribusi lemak
tubuh. Merokok cenderung mendorong bentuk tubuh “apel” yang merupakan
faktor risiko untuk diabetes.
9. Hindari lemak trans
Hindari
mengonsumsi lemak
trans (minyak sayur terhidrogenasi) yang banyak digunakan pada
produk olahan dan makanan cepat saji. Minyak tersebut berkontribusi pada
peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe- 2.
10.
Dapatkan dukungan
Dapatkan teman, keluarga atau kelompok yang
membantu Anda dalam mencegah diabetes. Mereka dapat mendukung Anda dalam
mempertahankan gaya hidup sehat baru Anda.
0 komentar:
Posting Komentar