Halaman

POLISI HONGKONG TEMUKAN POTONGAN KEPALA DALAM KULKAS

Written By Unknown on Sabtu, 16 Maret 2013 | 20.37



Polisi Hongkong Temukan Potongan Kepala di Dalam Kulkas




Kepolisian Hongkong menemukan kepala sepasang suami istri di dalam sebuah lemari es di dalam sebuah apartemen yang penuh darah. Demikian dilaporkan harian South China Morning Post, Sabtu (16/3/2013).

Dalam pernyataan resminya, kepolisian Hongkong mengatakan potongan kepala itu ditemukan di sebuah flat di kawasan Tai Kok Tsui di pinggiran kota itu. Polisi memperkirakan korban adalah seorang pria berusia 64 tahun dan istrinya.

Pasangan suami istri yang disebut harian South China Morning Post, sebagai Chau Wing-ki (64) dan istrinya Siu Yuet-yee (63) itu telah dilaporkan hilang sejak pekan lalu.

Polisi akhirnya menemukan potongan kepala keduanya di lemari es, sementara bagian tubuh lainnya seperti kaki dan tangan juga ditemukan di dalam flat itu. Menurut harian South China Morning Post, tubuh kedua korban bellum ditemukan.

Selain menemukan potongan tubuh korban, polisi juga menemukan gergaji, beberapa pisau dan papan pemotong di tempat kejadian. Polisi juga menemukan kotak plastik anti-lembab dan sejumlah kantung berisi potongan tubuh.

Sejauh ini, polisi Hongkong sudah menahan dua tersangka yaitu putra korban yang berusia 29 tahun dan seorang pria berusia 35 tahun.

Penahanan kedua orang inilah yang menuntun ke penemuan sejumlah potongan tubuh itu. Demikian penjelasan detektif Angus Pullinger kepada wartawan.

Pullinger menambahkan polisi juga menemukan sejumlah bukti yang membuktikan bahwa pasangan suami istri tersebut dimutilasi di flat itu.

"Kami memiliki cukup alasan untuk meyakini bahwa pembunuhan dilakukan di flat itu," kata Senior Superintenden Eddie Ma.

"Kami kini tengah menyelidiki motif di belakang kasus pembunuhan ini," lanjut Ma.

Ma menambahkan, salah satu tersangka mengaku telah membunuh pasangan suami istri itu dan memutilasinya di dalam flat untuk menghilangkan jejak.

Pasangan suami istri ini dilaporkan hilang pekan lalu oleh putranya sendiri. Kepada polisi, pria berusia 29 tahun itu mengatakan terakhir kali bertemu dengan orangtuanya pada 2 Maret 2013 saat keduanya akan berangkat ke daratan China.

Kecurigaan polisi muncul setelah dalam catatan imigrasi nama pasangan suami istri itu tidak tercatat memasuki wilayah China.

0 komentar:

Posting Komentar