Gejala Hidrosefalus
Gejala-gejala hidrosefalus biasanya memang tidak langsung terlihat, hal ini dipengaruhi oleh faktor umur, seberapa besar kerusakan yang terjadi pada otak, dan seberapa banyak jumlah peningkatan cairan CSF di otak.
1. Pada bayi dibawah usia 2 tahun gejalanya:
- Bayi mengalami kesulitan dalam menerima makanannya
- Mudah menangis dan mudah marah
- Kejang
- Muntah-muntah
- Perkembangan yang terlambat
- Ubun-ubun menonjol dan tegang
- Pembuluh darah balik (vena) kepala membesar
- Terjadi gangguan penglihatan dan mata juling
- Perbandingan besar kepala yang tidak sesuai (dahi sangat lebar, bentuk kepala seperti segitiga terbalik)
- Terjadi pembesaran kepala dan ukurannya terus bertambah karena ubun-ubun belum tertutup.
- Selalu mengantuk
2. Pada anak yang lebih besar gejalanya:
- Pembesaran kepala tidak jelas lagi karena kepala anak sudah tertutup ubun-ubunnya
- Tekanan di dalam kepala yang meningkat menyebabkan sakit kepala yang berat
- Tangisan singkat, melengking, dengan nada tinggi
- Demam
- Kejang
- Mual, muntah
- Tidur terus menerus
- Terjadi gangguan keseimbangan motorik
- Lambat berjalan dan lambar berbicara
- Mata juling dan gerakan tidak terkontrol
- Perubahan dan ada masalah dalam kepribadian, memori, dan kemampuan untuk berpikir
- Perubahan penampilan wajah dan jarak antar mata
3. Pada orang dewasa gejalanya:
- Sambungan tulang antara bagian-bagian tulang tengkorak sudah menyatu dan ubun-ubun juga sudah menyatu, sehingga tulang tengkorak kepala sudah keras dan tidak mungkin untuk membesar
- Kesulitan berjalan
- Hilangnya koordinasi dan keseimbangan tubuh
- Terjadi gangguan daya ingat (memori) dan menjadi mudah lupa
- Terjadi penurunan kecerdasan
- Terjadi perubahan perilaku
- Sakit kepala
- Selalu mengantuk
- Hilangnya kemampuan mengontrol kandung kemih
- Gangguan penglihatan
Apa Penyebab Hidrosefalus?
Penyebab hidrosefalus adalah karena terjadi ketidakseimbangan antara cairan CSF yang diproduksi dengan yang diserap ke aliran darah. Hal ini dapat terjadi akibat kelainan genetik yang diwariskan seperti cacat genetik, infeksi pada rahim selama kehamilan misalnya rubela dan sifilis yang menyebabkan timbulnya gangguan perkembangan pada sistem saraf pusat termasuk otak dan sumsum tulang belakang seperti meningitis atau ensefalitis, komplikasi kelahiran prematur seperti pendarahan otak (intraventrikular), tumor, cedera kepala, stroke (pada orang dewasa dan orang tua), pendarahan yang menimbulkan tersumbatnya aliran cairan CSF.
1. Pada Bayi
Sering disebabkan infeksi kongenital (infeksi di dalam kandungan dan dibawa sejak lahir), seperti toksoplasma, Cytomegalovirus, atau gangguan perkembangan otak lainnya. Biasanya infeksi ini terjadi pada kehamilan muda sampai trimester kedua. Bila penyebabnya adalah kelainan bawaan, gejalanya didapati saat belum lahir atau pada masa bayi.Jika gejala timbul saat bayi masih di kandungan, bayi tidak dapat lahir tanpa pertolongan khusus. Bahkan terkadang sudah meninggal di kandungan.
2. Pada anak yang lebih besar
Dapat disebabkan oleh paska infeksi selaput otak karena tumor otak, infeksi otak dan cedera kepala.
3. Pada orang dewasa
Dapat terjadi karena penyumbatan pada daerah pembungkus otak pada sumsum tulang belakang dan pada sistem sirkulasi cairan otak di daerah otak sendiri, misalnya disebabkan tumor, perdarahan otak, kista atau pembengkakan pembuluh darah di otak.
0 komentar:
Posting Komentar