Perbedaan Depresi dan Gila, sangat membuat bingung karena Depresi dan Gila beda tipis. Depresi bisa sembuh meski kadang bisa kambuh, sedangkan gila masih
sulit diobati. Sepintas perilaku orang depresi sama seperti orang
gila sama-sama menarik diri dari lingkungannya. Jangan salah, depresi
dan gila jauh berbeda.
Merasa murung dari waktu ke waktu adalah bagian normal dari kehidupan.
Namun ketika kehampaan dan keputusasaan mengambil alih dan tak mau
menghilang, ini mungkin saja menjadi depresi.
Ketika seseorang menarik diri dari lingkungan sekitarnya, sering
dikatakan hal itu merupakan ciri-ciri yang menandakan bahwa seseorang
'gila'.
Apa beda depresi dan gila?
Banyak awam mengira depresi sama dengan gila. Gila, yang memiliki
bahasa kedokteran skizofrenia ini tidaklah sama dengan depresi.
Depresi
Seperti yang dilansir dari The Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders (DSM-IV), Rabu (30/6/2010), seseorang yang menderita
gangguan depresi memiliki keadaan jiwa yang tertekan atau kehilangan
minat atau kesenangan dalam kegiatan sehari-hari secara konsisten
setidaknya selama 2 minggu.
Gejala-gejala yang menandakan depresi:
- Keadaan jiwa tertekan hampir sepanjang waktu dan hampir setiap hari, contoh merasa sedih atau hampa. Pada anak-anak dan remaja bisa saja menjadi suasana hati yang mudah marah.
- Berkurangnya ketertarikan atau kesenangan secara nyata pada semua hal hampir setiap hari.
- Menurunnya berat badan walau tidak melakukan diet atau bertambahnya berat badan secara signifikan.
- Insomnia atau hiperinsomnia hampir setiap hari
- Bergejolak atau terhambatnya psikomotorik hampir setiap hari.
- Kelelahan atau kehilangan energi hampir setiap hari.
- Perasaan tidak berharga, berlebihan, atau perasaan bersalah yang tidak tepat hampir setiap hari.
- Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi, atau timbul ketidakyakinan hampir setiap hari.
- Terus-menerus berpikir tentang kematian atau bunuh diri tanpa rencana yang terperinci,
- Percobaan bunuh diri atau rencana spesifik untuk melakukan bunuh diri.
Seseorang dikatakan depresi apabila mengalami 5 atau lebih dari
tanda-tanda tersebut dan telah terjadi selama 2 minggu yang sama dengan
gejala utama pada nomor 1 dan 2.
Penyebab depresi antara
lain stres berat, mengalami shock berat, tekanan ekonomi dan sosial,
faktor keluarga, teman atau lingkungan yang tidak sehat. Alkohol dan
penggunaan obat-obatan juga bisa memicu depresi.
Penanganan depresi dapat
dilakukan dalam berbagai cara, bisa berupa konseling, psikoterapi atau
menggunakan obat-obat antidepresan. Perubahan gaya hidup, seperti lebih
sering melakukan olahraga juga dapat membantu atasi depresi ini.
Jika mengalami depresi ringan atau sedang, dokter keluarga atau
psikolog bisa membantu Anda. Jika mengalami depresi berat atau apabila
perawatan yang dilakukan tidak berhasil, bisa menemui seorang
psikiater. Beberapa orang perlu dirawat di rumah sakit, khususnya jika
mereka memiliki rencana bunuh diri.
Depresi bisa saja kambuh. Mengonsumsi obat-obatan dan melanjutkan
beberapa jenis terapi setelah merasa lebih baik, bisa membantu
menghindari terjadinya hal tersebut.
Gila
Seseorang dikatakan gila atau mengalami skizofrenia apabila memiliki 3 kriteria pemeriksaan sebagai berikut:
1. Characteristic symptoms
Dua atau lebih dari kriteria berikut masing-masing muncul selama kurun waktu 1 bulan yakni:
- Delusi
- Halusinasi
- Pembicaraan yang tak terorganisir, yang menandakan gangguan pemikiran umum.
- Perilaku yang secara nyata terlihat tak terorganisir. (seperti tak
sesuai dalam berpakaian, sering menangis) atau perilaku katatonik.
2. Gejala-gejala negatif: Blunted effect (kurang atau menurunnya reaksi
emosi), alogia ( kurang atau menurunnya percakapan), atau avolition
(kurang atau menurunnya motivasi).
3. Social/occupational dysfunction
Untuk porsi waktu yang signifikan dari kemunculan gangguan, satu fungsi
bagian atau lebih seperti bekerja, relasi interpersonal, merawat diri
secara nyata terlihat ada dibawah standar sejak kemunculan awalnya.
4. Duration
Berlanjutnya tanda-tanda kelainan secara terus-menerus sedikitnya
selama 6 bulan. Periode 6 bulan ini harus mencakup setidaknya 1 bulan
munculnya gejala-gejala (atau kurang dari itu, jika gejala yang muncul
ditutup oleh perawatan).
Penyebab Skizofrenia
Skizofrenia ini merupakan penyakit mental yang kompleks, dan tak ada satu penyebab utama yang ditemukan. Berikut adalah beberapa teori mengenai penyebabnya:
1. Keturunan
2. Bahan kimia dalam otak.
3. Pengidap skizofrenia sangat sensitif pada zat kimia dalam otak atau
terlalu banyak memproduksi zat dopamin yang menimbulkan kesenangan
sehingga sering terlihat seperti tertawa sendiri.
4. Gangguan dalam otak
Semakin berkembangnya teknologi, peneliti menemukan struktur otak dan
fungsinya pada penderita skizofrenia memiliki kelainan yang tipis dalam
struktur otak. Kelainan ini termasuk adanya sedikit pelebaran
ventrikel di otak, dan adanya beberapa bagian di otak yang berukuran
lebih kecil.
5. Komplikasi selama masa kehamilan dan kelahiran
Beberapa peneliti percaya bahwa infeksi atau malnutrisi selama
kehamilan, ataukarena komplikasi selama kelahiran, bisa meningkatkan
resiko skizofrenia pada anak tersebut ketika ia beranjak dewasa.
Penanganan Skizofrenia
Karena proses dan gejala skizofrenia itu berbeda-beda antara satu
dengan yang lainnya, penanganannya pun harus ditentukan berdasarkan
keputusan individual.
0 komentar:
Posting Komentar